Wakasek Humas SMKN 1 Kota Tasikmalaya Klarifikasi Viral Oknum Guru: “Itu Bukan Kejadian Sebenarnya”


Tasikmalaya (wartamerdeka.info) – Menyusul viralnya video di media sosial TikTok yang memperlihatkan seorang guru mencukur rambut siswa yang sedang tidur, SMKN 1 Kota Tasikmalaya memberikan klarifikasi resmi untuk meluruskan informasi yang berkembang di masyarakat. Dalam keterangan pers yang disampaikan pada Rabu (6/8/2025), Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Dede Mulyana, menegaskan bahwa kejadian dalam video tersebut tidak mencerminkan situasi yang sebenarnya.

Dede menyampaikan bahwa informasi yang tersebar luas melalui akun TikTok @undercoper telah memicu kesalahpahaman publik. “Kami ingin meluruskan bahwa kejadian tersebut tidak seperti yang terlihat di video. Itu bukan tindakan kekerasan atau perlakuan tidak menyenangkan dari guru kepada siswa,” ujarnya kepada awak media.

Menurut penjelasan Dede, insiden yang terjadi sebenarnya merupakan keisengan sesama siswa yang kemudian berkembang menjadi bahan konten media sosial. “Kejadian itu mutlak merupakan bentuk keisengan antar siswa. Bukan guru yang mencukur rambut murid yang sedang tidur. Video tersebut sengaja diedit atau diambil dari sudut pandang yang menyesatkan sehingga memunculkan persepsi keliru,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pihak sekolah telah memanggil semua pihak yang terlibat dalam video tersebut, termasuk siswa yang menjadi objek dan pelaku perekaman. Dari hasil klarifikasi internal, diketahui bahwa guru yang berada dalam video tersebut tidak memiliki keterlibatan langsung dalam aksi pencukuran.

“Guru yang terekam dalam video memang berada di lokasi kejadian, tapi tidak melakukan pencukuran seperti yang dituduhkan. Justru guru tersebut sedang berusaha membangunkan siswa dan menegur mereka agar tidak melakukan tindakan iseng yang bisa merugikan,” kata Dede.

Pihak SMKN 1 Kota Tasikmalaya sangat menyayangkan beredarnya konten tersebut tanpa konfirmasi atau klarifikasi terlebih dahulu. Dede juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya pengguna media sosial, untuk tidak mudah mempercayai konten viral tanpa mengetahui konteks yang utuh.

“Kami sedang menempuh langkah-langkah pembinaan kepada para siswa agar kejadian seperti ini tidak terulang. Selain itu, kami juga berupaya meningkatkan literasi digital dan etika bermedia sosial di lingkungan sekolah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dede Mulyana menegaskan bahwa pihak sekolah tetap terbuka terhadap kritik dan masukan, namun berharap agar informasi yang beredar di ruang publik dapat dikonfirmasi terlebih dahulu agar tidak mencoreng nama baik institusi pendidikan.

“Kami memahami keresahan masyarakat, namun mari kita bijak dalam menerima informasi. Sekolah adalah tempat pendidikan karakter, dan kami berkomitmen menjaga kenyamanan serta keselamatan seluruh siswa,” tutup Dede.

Sementara itu, akun TikTok yang pertama kali mengunggah video tersebut kini menjadi sorotan publik dan tengah dipantau oleh pihak berwenang serta tim media sosial sekolah untuk mencegah penyebaran informasi keliru lebih lanjut.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama