Terkait "Kerja Rodi" Karyawan, Ketua Presedium Konfederasi Kesatuan Buruh Marhaenis Tuding Dirut Pasar Jaya Pembohong

Ketua Presedium Konfederasi Kesatuan Buruh Marhaenis (KBM) Binsar Siagian SH  
JAKARTA (wartamerdeka.info) - Ketua Presedium Konfederasi Kesatuan Buruh Marhaenis (KBM) Binsar Siagian SH  menuding Dirut Pasar Jaya, Arief Nasruddin telah memberikan keterangan yang tidak benar kepada Kadisnaker DKI Jakarta.

"Dirut Pasar Jaya pembohong.  Karena yang terjadi dia tidak menerapkan Protokol Kesehatan yang diatur Perkemendes," ujarnya, hari ini (26/4/2020).

Seperti diketahui  ribuan karyawan Perumda Pasar Jaya resah dipaksa  melakukan "kerja rodi" mem-packing 1,2 juta sembako "proyek" gubernur Anies Baswedan, di Jakgrosir Pasar Induk  Kramat Jati dan JIEP Pulo gadung Jakarta Timur sejak 13  April sampai kemarin.

Para karyawan ini, bekerja simultan, melebihi jam kerja standar tanpa disertai aturan protokol kesehatan terkait Covid-19. Bahkan saat bekerja juga tidak diberikan masker, sehingga karyawa terpaksa beli masker sendiri. Tapi ada juga karyawan yang tidak memakai masker, dan rawan dengan penularan Covid-19

"Kami menuntut Pak Anies melakukan rapid tes kepada semua karyawan Pasar Jaya," jelas seorang karyawan Pasar Jaya di kawasan Jakarta Selatan.

Kadisnaker DKI Andri Yansyah yang dikonfirmasi masalah ini mengatakan, dirinya sudah konfirmasi dengan Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin.

"Menurut Dirut Pasar Jaya, ternyata mekanisme jam kerjanya dibagi 3 shift. Jadi masing-masing pekerja berkerja selama 8 jam. Dan sudah melakukan protokol COVID-19," ujar Andri Yansyah melalui Whats App, hari ini (26/4/2020)

Pernyataan Dirut Pasar Jaya kepada Kadisnaker DKI  ini menurut Binsar Siagian adalah kebohongan.

Dari investigasi KBM, para karyawan  Pasar Jaya ketika mendapatkan pekerjaan Paket Sembako 1,2 juta di Jakgrosir Pasar Induk  Kramat Jati dan JIEP Pulo gadung Jakarta Timur, sana sekali tidak ada penerapan protokol kesehatan

"Jelas sekali sesuai pengakuan karyawan  Pasar Jaya, mereka tidak diberi Alat Pelindung Diri (ADP) seperti masker dan saputangan," papar Binsar Siagian yang terjun langsung seminggu ini di lokasi pasar tersebut.

Para karyawan tersebut, terpaksa harus beli masker. Yang lebih parah lagi, ujar Bibsae, ada juga beberapa karyawan yang tidak mengenakan masker saat bekerja.

"Tentu saja ini rawan terjadi penularan vurus Covid-19. Karena wajar saja ketika para karyawan ini minta dilakukan rapud test terhadap mereka," ujar Binsar.

Tak hanya itu.  Binsar juga menyoroti soal jam kerja yang sampai 12 jam diterapkan terhadap para karyawan / pekerja Perumda Pasar Jaya saat melakukan pengemasan paket sembako tersebut.

"Ini tidak manusiawi," tandasnya

Selain itu, Binsar juga membeberkan,  pengakuan karyawan Pasar  Jaya dan Konfederasi KBM ini sudah dirilis hampir  30 media online. "Apa saudara Arief bisa berkelit," tukas Binsar.

Seharusnya kalau Dirut Arief benar, panggil media yang menayangkan monitoring dan pemantauan ini." Silakan Dirut ngomong sama pimpinan media bahwa Dirut sudah melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan Perkemkes," tegas Binsar yang juga Ketua FK LSM Jakarta ini.

"Saya melihat, Dirut Arief tidak pantas duduk sebagai Dirut Pasar Jaya. Saya minta Gubernur DKI Jakarta copot Dirut Arief Nasrudin," pungkasnya seraya meminta kepada Gubernur Anis agar melakan Test Rapid untuk melindungi  Pekerja dan buruh Pasar Jaya.

"Saya yakin kondisi buruh dan pekerja Pasar Jaya diambang krisis pandemik corona akibal ketelodoran Dirut Pasar Jaya," pungkasnya. (Tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama