Di Lamongan Rapid Test Sasar Tempat Keramaian

Kesadaran Masyarakat Pakai Masker Makin Tinggi


LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Untuk memutus rantai penularan wabah Covid 19, Lamongan melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus menggencarkan tes rapid secara massal. Hingga akhir Mei ditargetkan sudah bisa melaksanakan 10 ribu rapid tes.

Kegiatan tersebut sengaja dilakukan untuk bisa segera menemukan yang positif, sehingga langsung dilakukan diisolasi  dan penanganan secara medis agar tidak mudah menular.

Beberapa tempat keramaian menjadi sasaran tes rapid massal. Seperti pasar, tempat pelelangan ikan (TPI) dan perusahaan padat karya.

Sampai saat ini, teecatat GTPPC Lamongan sudah melaksanakan hingga 5.229 rapid. Termasuk melalui Afias 6 yang dibeli secara mandiri.

Ketua GTPPC Lamongan, Fadeli bersama Kapolres AKBP Harun dan Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono, Kamis pagi (14/5) meninjau tes rapid massal di Pasar Sidoharjo Kecamatan Lamongan.

Menurut Fadeli, kesadaran masyarakat Lamongan untuk memakai masker ketika diluar rumah cukup tinggi.

“Saya lihat kesadaran masyarakat Lamongan untuk memakai masker cukup tinggi. Tadi saya lihat (di pasar) hanya ad satu dua yang tidak memakai,” ujarnya.

Karena itu, kepada yang tidak memakai, oleh Fadeli bersama Kapolres dan Dandim diberikan masker kain secara gratis.
Fadeli juga menyebut jika penjual dan pembeli di pasar sudah dapat diatur dengan baik, sehingga tidak bergerombol.

Sementara, Jubir GTPPC Lamongan Taufik Hidayat menyampaikan sudah ada standar operasional ketat terkait pelaksanaan tes rapid massal tersebut. Jika ada kasus reaktif, akan ditangani secara cepat.

"Bagi yang reaktif, akan diambil spesimennya melalui swab. Selama masa menunggu hasil laboratorium swab,  diwajibkan untuk isolasi mandiri," papar Taufiq.

Setelah itu, lanjut kadis Kesehatan Lamongan ini, GTPPC kemudian melakukan tracing kepada kontak erat, seperti keluarganya dengan dilakukan tes menggunakan afias 6.

Termasuk selama masa isolasi mandiri di rumah, tetap dilakukan pengawasan secara ketat oleh tim kesehatan. Sehingga penularan dapat ditekan.

Sementara di fasilitas umum yang ditemukan kasus reaktif, akan dilakukan penyemprotan disinfektan secara terus menerus selama tujuh hari dan memperketat perlakuan protokol kesehatan.(Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama