Program Gubernur NA Berhasil, Tidak Ada Lagi Zona Merah di Sulsel

Jubir Satgas Penanganan Covid-19: Penurunan Kasus Positif Di Sulsel Paling Signifikan

Gubernur Sulsel, Prof. HM Nurdin Abdullah

MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Program penanganan Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menampakkan hasil. Kini provinsi yang dipimpin Gubernur Nurdin Abdullah (NA) telah berhasil lolos dari zona merah.

Ini tak lepas dari program Gubernur NA yang penuh inovasi dalam upaya penanganan Covid-19, di antaranya adalah Wisata Duta Covid. Melalui program ini semua pasien positif Covid-19 yang masuk katagori Otang Tanpa Gejala (OTG) di Sulsel dikumpulkan / dikarantina di sejumlah hotel di Makassar.

Mereka setiap hari melakukan kegiatan yang mirip kegiatan wisata, seperti jalan-jalan atau senam di pinggir pantai setiap pagi, makan makanan yang bergizi dan kegiatan lainnya.

Menurut informasi yang diungkapkan oleh Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin, pasien positif Covid-19, melalui program tersebut, banyak yang akhirnya sembuh dengan cepat.

"Rata-rata seminggu menjalani program tersebut, pasien Covid-19 bisa sembuh," ujar Rudy Djamaluddin.

Menurutnya, program tersebut juga memutus mata rantai penularan Covid di lingkungan sekitar pasien yang positif terpapar Covid. Karena mereka, baik yang tinggal di Makassar maupun kabupaten lain di Sulsel, begitu hasil tes swab-nya positif langsung "digaet" mengikuti program Wisata Duta Covid di Makassar.

Yang menarik, semua warga yang mengikuti Program Wisata Duta Covid tersebut tidak dipungut biaya. Alias gratis. Karena semua biaya ditanggung Pemprov Sulsel.

Seperti diketahui, sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, dua provinsi, yakni Sulawesi Selatan dan Jawa Timur, kini nihil zona merah. 

"Kondisi ini berdasarkan hasil analisis data mingguan per 4 Oktober 2020," ujar Wiku Adisasmito, Selasa (6 Oktober 2020).

Dikatakannya, penanganan Covid-19 pada 10 provinsi prioritas dalam sepekan telah menunjukkan hasil yang lebih baik. 

Kesepuluh provinsi prioritas yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Banten, dan Papua. 

"Dari segi zona resiko kabupaten/kota dengan zona merah di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada pekan ini seluruhnya sudah berpindah ke zona orange. Ini artinya tidak ada lagi zona merah di Provinsi Jawa Timur dan Sulsel. Ini adalah prestasi luar biasa dari dua provinsi ini," jelasnya melalui via akun Youtube Sekretariat Presiden.

Dari sisi segi jumlah kasus positif mingguan enam dari sepuluh provinsi mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.

"Penurunan paling signifikan di Sulawesi Selatan sebesar 30,1 persen dan Jawa Barat sebesar 28,5 persen," jelasnya.

Ia juga mengapresiasi provinsi yang terus meningkatkan angka kesembuhannya. Sulsel kembali mencatatkan hal yang baik dengan menjadi provinsi dengan jumlah pasien terbanyak sembuh naik 894 pasien sembuh, Riau naik 471 pasien, Sumatera Utara naik 294 pasien, Sumatera Selatan naik 207 pasien dan Bali 180.

Sementara itu persentase kesembuhan tingkat nasional adalah Kalimantan Utara dengan 87,56 persen. 

Dari jumlah kasus meninggal mingguan, empat dari sepuluh provinsi mengalami penurunan cukup signifikan yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Bali. Penurunan paling signifikan terjadi di DKI Jakarta 62,4 persen.

Wiku juga menekankan perhatian khusus perlu diberikan pada kabupaten/kota penyumbang kasus positif atau kematian tertinggi seperti kota Medan, Jakarta Pusat, Bekasi, Depok, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Denpasar, Jaya Pura dan Banda Aceh.

"Mohon kepada para gubernur dan wali kota untuk dapat berkoordinasi untuk menekan angka penularan dan kematian di kabupaten/kota tersebut dan dapat selalu berkoordinasi dengan kami di Satgas Pusat agar terjadi koordinasi yang baik," tegasnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Sulsel, Prof. HM Nurdin Abdullah, mengemukakan, kini Sulsel menuju zona hijau.

"Kita sudah keluar dari zona merah. Tentu dengan keluar dari zona merah ini kita menuju ke zona hijau," ucapnya di Kabupaten Selayar, Rabu, 7 Oktober 2020.

Kepada Forkopimda yang hadir ia mengajak agar protokol kesehatan tetap dilaksanakan, menjaga imun tubuh. Pemerintah juga saat ini sedang mengusahakan vaksin Covid-19.

Ia juga menyampaikan, atas perubahan status ini agar tidak lengah. 

"Kita tidak usah terlalu euforia dulu, karena yang namanya virus, lengah sedikit masuk. Kuncinya adalah kita syukuri, ini artinya tingkat disiplin masyarakat Sulsel sudah tinggi, tingkat kesadaran sudah tinggi, tetapi jangan kendor. Kita harus tetap konsisten menjaga diri sambil menunggu vaksin," pungkasnya.(A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama