18 Mahasiswa UKI Siap Ikuti Program Pejuang Muda Dari Kemensos

Dekan FKIP UKI Apresiasi Program Terobosan Kemensos Yang Libatkan Mahasiswa Untuk Tanggulangi Kemiskinan


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Sebanyak 18 mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta lolos seleksi untuk mengikuti Program Pejuang Muda yang digelar oleh Kementrian Sosial (Kemensos) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Dari 18 mahasiswa UKI tersebut, tujuh di antaranya berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKI. 

Inilah nama-nama mahasiswa Program Pejuang Muda dari FKIP UKI:

1. Aldi Fidelis Takaeb

 Daerah tujuan: NTT (Kupang)

2. Yufran Meliando Olla

 Daerah Tujuan : Kupang (NTT)

3. Monakristina

 Daerah Tujuan : Bengkayang (Kalbar)

4. Piter Honirius Naitaunus 

 Daerah Tujuan : Manggarai Barat (NTT)

5. Yohana Aplonia Pahanael

 Daerah Tujuan: Flores Timur (NTT)

6. Jonathan 

Daerah Tujuan : Yogyakarta (Kota Yogyakarta)

7. Berkat Hendri Putra Zai

Daerah Tujuan : Yogyakarta (Kota Yogyakarta)

Dekan FKIP UKI Dr Sunarto MHum saat melepas para Mahasiswa FKIP untuk mengikuti Program Pejuang Muda, melalui Zoom Meeting, kemarin, meminta agar para mahasiswa selalu menjaga nama baik almamater (UKI) dimana pun ditempatkan dalam Program Pejuang Muda.

"Kalian adalah wakil UKI. Tunjukkan nilai-nilai UKI dimanapun nanti kalian ditempatkan," ujar Dr Sunarto.

Pada kesempatan itu, Dr Sunarto juga menyatakan sangat mengapresiasi Program Pejuang Muda yang diinisisai oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini tersebut.

Program ini, menurutnya, sangat bermanfaat bagi masyarakat maupun mahasiswa yang mengikuti program tersebut.

Sementara itu Ketua Program Studi Fisika Taat Guswantoro, M.Si mengemukakan bahwa pihaknya bersyukur beberapa mahasiswa binaannya lolos seleksi untuk mengikuti Program Pejuang Muda.

"Melalui program ini, mahasiswa kami diberikan kesempatan mencari pengalaman di lapangan secara langsung," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Nova Irawati Simatupang, S.Pd., M.Pd. 

"Program ini menjadikan mahasiswa kami lebih dewasa. Program ini juga ajang bagi mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu kimia terapan di tengah masyarakat," ujar Nova saat acara pelepasan mahasiswa FKIP UKI untuk mengikuti Program Pejuang Muda.

Untuk diketahui, Menteri Sosial Tri Rismaharini telah meluncurkan Program Pejuang Muda kolaborasi Kementerian Sosial dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) sebagai bagian dari upaya percepatan pengentasan masalah sosial di Indonesia, secara virtual pada Jumat (17/09/2021) lalu.

Program ini nantinya memiliki fokus social entrepreneurship (kewirausahaan sosial).

Program Pejuang Muda ini adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa yang diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret. 

Melalui program setara 20 Satuan Kredit Semester (SKS) ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masayarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah.

Dalam program ini, mahasiswa berperan sebagai agen perubahan sosial, melalui kegiatan pemetaan masalah, identifikasi alternatif solusi, formulasi solusi terbaik, perencanaan sumber daya dan capaian, pengerahan peran serta elemen masyarakat, implementasi dan pelaporan serta pengukuran dampak.

Mahasiswa juga bisa mengikuti kategori program sesuai jurusan atau isu yang menarik baginya antara lain isu Pengembangan Program Bantuan Sosial, Pemberdayaan Fakir Miskin dan Lansia, Pola Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan, dan Fasilitas untuk Kepentingan Umum.

Aktivitas gabungan dapat dilakukan melalui dua bentuk yakni offline dan online. Aktivitas offline yakni mahasiswa turun langsung ke lapangan dengan terlibat aktif dalam yayasan, panti atau balai sosial di daerah. Sedangkan aktivitas online dilakukan mahasiswa agar lebih inklusif sehingga menjadi jembatan bagi daerah dan publik luas yang tergerak membantu.

Pejuang muda akan ditempatkan di daerah setelah bencana, di kantong-kantong kemiskinan, komunitas adat terpencil, dan seluruh wilayah Indonesia 

Mahasiswa diharapkan menjadi penjaga quality insurance, dan dan melakukan langkah luar biasa untuk mengentaskan seseorang dari kemiskinan, menginisiasi pembangunan fasilitas umum untuk sekolah dan pemberdayaan ekonomi di 514 kabupaten kota dengan 10 orang Per wilayah.  (Ar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama