REMBANG-Jalur Pantura Rembang kembali menelan korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas pada hari Minggu (19/09/2010) pukul 1 siang tadi. Korbannya kali ini adalah Wayah Santoso (22 th) dan Sunardi (32 th) dua orang warga desa Woro Kecamatan Kragan. Wayah tewas di lokasi kejadian sedangkan Sunardi alami luka berat
Mereka berboncengan gunakan sepeda motor Revo bernopol K.2677 SD berniat menghadiri acara pernikahan anak pamannya yang ada di Kecamatan Sluke. Tapi mereka nasib naas. Saat berangkat dari rumahnya dan sampai di jalan pantura desa Sendang Mulyo Sluke mengalami musibah kecelakan.
Tanto tetangga korban yang kebetulan melintas usai laka langsung menolong dan membawa korban ke puskesmas. Saat dikonfirmasi wartawan di Puskesmas Kragan, Tanto mengaku kalau untuk kepastian kronologinya kejadian dirinya tak mengetahui sacara persis sebab dia melintas di jalan tersebut selang beberapa menit setelah kejadian. Namun dari hasil beberapa perbincangan Tanto mendengar kendaraan yang menabrak korban melarikan diri dan belum diketahui identitasnya secara pasti.
Sementara itu Tarman, orang tua Wayah Santoso menuturkan, keluarganya hari itu juga berangkat ke Sluke untuk menghadiri acara pernikahan anak adiknya dan dirinya berangkat secara terpisah dengan Wayah. Dirinya dapat kabar kalau anaknya alami musibah kecelakaan dari tetangganya. Sebelumnya tak ada firasat apapun sebelum anaknya tiada terang.
Tarman sempat pingsan saat melihat jasad anaknya. (hasan/sukirno)
Mereka berboncengan gunakan sepeda motor Revo bernopol K.2677 SD berniat menghadiri acara pernikahan anak pamannya yang ada di Kecamatan Sluke. Tapi mereka nasib naas. Saat berangkat dari rumahnya dan sampai di jalan pantura desa Sendang Mulyo Sluke mengalami musibah kecelakan.
Tanto tetangga korban yang kebetulan melintas usai laka langsung menolong dan membawa korban ke puskesmas. Saat dikonfirmasi wartawan di Puskesmas Kragan, Tanto mengaku kalau untuk kepastian kronologinya kejadian dirinya tak mengetahui sacara persis sebab dia melintas di jalan tersebut selang beberapa menit setelah kejadian. Namun dari hasil beberapa perbincangan Tanto mendengar kendaraan yang menabrak korban melarikan diri dan belum diketahui identitasnya secara pasti.
Sementara itu Tarman, orang tua Wayah Santoso menuturkan, keluarganya hari itu juga berangkat ke Sluke untuk menghadiri acara pernikahan anak adiknya dan dirinya berangkat secara terpisah dengan Wayah. Dirinya dapat kabar kalau anaknya alami musibah kecelakaan dari tetangganya. Sebelumnya tak ada firasat apapun sebelum anaknya tiada terang.
Tarman sempat pingsan saat melihat jasad anaknya. (hasan/sukirno)