Sebanyak 11 PKL Babakan Serang Dadaha, Besok Tidak akan Pindah ke Shelter

Dede Tato, Ketua PKL Babakan Serang, Dadaha 

TASIKMALAYA (wartamerdeka) - Ternyata tidak semua PKL yang  berdagang di Areal Sport Center di Dadaha Kota Tasikmalaya bersedia pindah. Setidaknya sebanyak 11 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di RT 03 RW 03 areal Sport Center dengan lokasi di Babakan Serang Dadaha telah bertekad besok tidak akan pindah ke shelter sesuai dengan keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya.


“Kami ini tidak pernah menerima surat edaran relokasi itu.Meskipun berjualan juga di areal Sport Center ini.Apalagi yang berjualan semuanya warga asli orang sini.Jadi besok itu berarti tetap berjulan seperti biasa saja,”ujar Dede Tato, Ketua PKL Babakan Serang, Senin (8/1/2018).

Kata Dede, perlu diketahui di Dadaha itu ada 4 kelompok PKL terdiri pihaknya, di ayunan, di GOR dan di lapangan upacara.Ketiga kelompok PKL itu sudah menerima surat edaran dari Pemkot pada Jumat.Sehingga besok itu harus segera pindah ke shelter.

“Memang dulu itu ada janji dengan pihak kelurahan dan bahkan sudah disampaikan kepada Pak Walikota,  bahwa PKL di sini itu minta ada pengecualian tidak direlokasi.Karena semua penjualnya itu bukan pendatang, tapi warga asli orang di RT 03 RW 03,”terangnya.

Menurut Dede, dulu itu pihak Pemkot sengaja datang pada malam hari.Pada saat sedang ramai pedagang pasar Kojengang Dadaha.Mereka minta dukungan masyarakat menolak keberadaan pasar itu.Namun warga minta kompensasi supaya 11 PKL tidak direlokasi.

Setelah ada kesepakatan itu, akhirnya masyarakat membuat spanduk penolakan keberadaan pasar itu dan kemudian akhirnya direlokasi ke belakang gedung GGM.Mungkin saja terkait tidak ada surat edaran itu, bisa saja pertimbanganya dulu ada kesepakatan.

“Kalau pun nanti juga ada surat edaran harus relokasi itu pun.Kami pun tidak masalah, namun terlebih dahulu akan mempertanyakan dengan perjanjian dulu itu.Karena dulu juga sudah di sampaikan ke Pak Walikota.Bahkan beliau sempat datang ke sini,”imbuhnya.

Dede menambahkan saat Walikota datang ke tempatnya itu tidak mempermasalahkannya.Karena tidak berjualan di atas trotoar.Sehingga bisa di tolerir, apalagi pedagangnya itu semuanya warga asli orang babakan serang.Tentunya jangan di samakan dengan PKL lainnya.

“Kami juga melihat shelter itu juga sangat tidak layak untuk ditempati.Karena kondisinya sangat memprihatinkan terutama luas ukuran lapak, adanya kebocoran, lokasinya juga tidak strategis.Tentunya itu tidak nyaman buat para PKL,”bebernya.(Ariska)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama