LPPM Universitas Mpu Tantular Giat Tingkatkan Kualitas dan Intensitas Penelitian

Narasumber dan Peserta Sarasehan Penelitian LPPM UMT

 JAKARTA (wartamerdeka.info) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Mpu Tantular (UMT) ingin tingkatkan intensitas dan kualitas bidang penelitiannya, melalui acara Sarasehan Penelitian Hibah dan Penyerahan Dana Penelitian serta Pengabdian Masyarakat Mandiri Internal Universitas Mpu Tantular.

Berkaitan dengan upaya tersebut, LPPM UMT sengaja mengundang narasumber Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc, seorang peneliti yang sangat berpengalaman termasuk keahliannya dalam menyeleksi proposal penelitian. Hotniar selama ini sudah dipercaya oleh Kemenristek Dikti dan Lembaga Layanan Dikti Wilayah III Jakarta di Lembaga Penelitiannya, untuk turut menyeleksi proposal-proposal rencana penelitian dari berbagai perguruan tinggi.

Acara digelar di Ruang Rapat Tiopan lantai 7, Kampus A UMT Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 14 Nopember 2018, yang diawali sambutan pembuka dari Ketua LPPM UMT, Drs. Ir. Edison Manurung, MT, MH. Selanjutnya, Ketua Badan Pengurus Harian UMT, Riston Marpaung, SH memberikan sambutannya.

Rektor UMT, Dr. Ir. Mangasi Panjaitan, ME kemudian mengetuk palu untuk secara resmi membuka tiga rangkaian acara pada hari itu, yaitu: Sarasehan tentang strategi peningkatan kualitas penelitian; Rountable Diskusi Rencana Penelitian Bidang Transportasi Publik; dan Peningkatan penguasaan IT dan media digital jurnal penelitian ilmiah.

Acara ini digelar LPPM UMT, untuk mendorong para dosen UMT melakukan penelitian sesuai latar belakang keilmuan yang dimiliki. Selain itu, upaya ini juga diharapkan untuk bisa mendapatkan dana-dana hibah penelitian yang digelontorkan Pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut, Yayasan Budi Murni Jakarta (YBMJ) yang menaungi UMT memberikan hibah anggaran penelitian melalui LPPM UMT, kepada dua orang dosennya. Mereka adalah dosen Fakultas Ilmu Komunikasi, Serepina Tiur Maida, S.Sos., MPd dan dosen Fakultas Teknik, Ir. Kasimir Sawito, M.Sc, yang dananya diserahkan oleh Rektor.

Dalam paparannya, Hotniar Siringoringo mengatakan, ada sekitar Rp 3,2 triliun tahun 2018 dana hibah penelitian yang disiapkan Pemerintah melalui Kemeristek Dikti, untuk program penelitian dan pengembangan bagi seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia. Dan dana ini belum terserap secara optimal.

Selain itu, penelitian juga harus merujuk kepada skema Rencana Induk Penelitian Perguruan Tinggi, sebagai turunan dari Rencana Induk Pengembangan (RIP) dari institusi yang bersangkutan. Dan secara nasional anggaran penelitian juga berbeda, untuk klasterisasi Perguruan Tinggi Mandiri maupun Perguruan Tinggi Utama.

Sementara dalam pembuatan proposal penelitian, menurut Hotniar yang paling utama adalah apa yang menjadi fokus penelitian itu sendiri. Sebab banyak proposal penelitian yang gagal diterima Kemenristek Dikti, karena masih terlalu meluas dan bias. 

Dalam hal penelitian, ada perbedaan antara penelitian pengembangan dengan penelitian terapan. Karena penelitian pengembangan tidak harus menghasilkan produk, sedangkan penelitian terapan, harus menghaslkan produk.

Dikatakan peneliti yang homebase-nya di Universitas Gunadharma ini, setiap ada proposal penelitian para dosen, dia harus baca dulu satu per satu.

“Semua proposal yang masuk di meja saya, saya pasti harus baca dulu. Sayapun tidak mau tandatangan, jika belum saya baca seluruhnya,” ungkap alumni Institut Pertanian Bogor dan Universitas Gunadarma ini.

Untuk itu, dia menyatakan kesiapannya membantu rencana proposal penelitian pengembangan LPPM UMT, untuk memperlancar keberhasilan meraih dana hibah penelitian dari Kemenristek Dikti. Tentu, berbagai syarat administratif lainnyapun harus terpenuhi, kendati pengusulan proposal penelitian dapat melalui online.

Usai acara sarasehan, Ketua BPH UMT menyerahkan Piagam Terimakasih kepada sang narasumber tunggal itu. Acara dilanjutkan dengan foto bersama, yang diikuti oleh para Dosen, Wakil Rektor, para Dekan, Kaprodi dan struktural lainnya.

Acara siang setelah break dilanjutkan dengan Diskusi Round Table mengenai Transportasi Publik Kaitannya Dengan Berbagai Aspek Yang Mempengaruhinya. Narasumber adalah Dr. Ir. Lisman Manurung dan Dr. Ir Trihono Kadri, MS sebagai Ketua LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) DKI Jakarta.

Acara diskusi cukup dinamis dengan kehadiran Dr. Richard Napitupulu, pengamat bidang transportasi publik. Para peserta juga diberi kesempatan mengungkapkan pandangan-pandangannya, yang kemudian disepakati untuk membuat satu rumusan kearah materi proposal penelitian.

Usai acara diskusi, dilanjutkan lagi dengan peningkatan pemahaman soal IT penayangan jurnal penelitian ilmiah hingga lolos ke berbagai media digital. Acara ini dipandu oleh narasumber Dr. Andi Adriansyah, pengelola lebih dari 32 media jurnal ilmiah di Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat.

Andi menjelaskan, bagaimana trik menembus media jurnal Shinta, Google Schooler, Scopus dan media jurnal online ilmiah lainnya. Baik media-media yang berskala Nasional maupun Internasional. (DANS)

1 Komentar

  1. Perlu kajian tentang efek dan manfaat peningkatan infrastruktur transportasi perkotaan terhadap tingkat kemacetan lalu lintas kota jakarta...

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama