Plt Dirut Perusda Sulawesi Selatan (Sulsel) Dr HM Taufik Fachrudin MM |
Memimpin Perusda Sulsel sejak 10 bulan lalu, dalam kondisi perusahaan yang "sakit parah", TF banyak mengembangkan usaha baru. Yang sudah mulai jalan adalah usaha persewaan properti seperti kantor dan ruko dan perhotelan. Selain itu, usaha perparkiran, dan dalam waktu dekat persewaan mobil dinas untuk para pejabat Pemerintah Provinsi Sulsel.
Dan, kini terobosan baru yang tengah dilakukannya adalah membuat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
"Belum lama ini, saya sudah berangkat ke Beijing. Kita diundang oleh China dalam rangka pembangunan PLTSa," ujarnya dalam wawancara khusus, hari ini (6/9/2019).
Mereka mengatakan perusahaan mereka sudah diberikan garansi oleh Bank of China. Dapat 277 juta US Dolar.
"Sementara proyek PLTSa ini nilainya hanya 127 juta US Dolar," tambahnya.
Kemungkinan besar menurut Taufik, pihaknya juga akan merangkul perusahaan China tersebut untuk membangun LRT di Makassar.
Perusahaan China itu, tambah Taufik, juga akan memberikan dana untuk pembebasan tanah, dalam rangka untuk membangun PLTSa.
Diungkapkannya, proyek PLTSa ini akan menghasilkan listrik yang bisa dinikmati warga Sulsel dan sekitarnya.
Dan, yang tak kalah pentingnya, proyek PLTSa ini, bisa memberikan solusi untuk menanggulangi masalah sampah di Kota Makassar fan sekitarnya.
"Berapapun sampah yang masuk ke Makassar akan diserap oleh PLTSa ini. Ketika proyek ini jalan, maka akan terus membutuhkan sampah, supaya tetap beroperasi. Bisa dikatakan persoalan sampah selesai di Makassar ini, jika proyek PLTSa ini mulai operasional," tandasnya.
Diungkapnnya pula, setiap hari masyarakat di kota Makassar menghasilkan 1200 ton sampah. Dan ini merupakan persoalan tersendiri, apalagi daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Makassar sudah mulai melebihi kapasitas.
"Sampah yang terus menumpuk ini akan menghasilkan gas methan yang berbahaya, bisa meledak," ujarnya. (Ar)
Tags
Daerah