KARIMUN (wartamerdeka.info) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Balai Karimun (TBK) bekerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Ditjen Hubla) melaksanakan "Soft Launching Inaportnet" di Hotel Aston, Jumat (22/11-2019).
Sistem Inaportnet ini adalah merupakan sistem layanan tunggal berbasis internet. Web ini mengintegrasikan Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Informasi Kepelabuhan, Sistem Informasi Perkapalan dan Kepelautan, serta Indonesia Gateway Master Terminal (GMT) pada Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT. Pelindo I dalam pelayanan kapal dan barang.
Dalam acara pembukaan sistem Inaportnet ini Kepala KSOP TBK, Junaidi menyampaikan bahwa pada hari kita launching untuk penerapan Inaportnet di pelabuhan TBK. Inaportnet ini merupakan pelayanan berbasis elektronik untuk melayani kapal-kapal keluar masuk dari dan ke pelabuhan.
Sehingga dengan adanya sistem Inaportnet ini, semua pengguna jasa, operator, perusahaan pelayaran, Asosiasi dan pemilik kapal untuk mengurus kapalnya tidak diperlukan lagi harus ke Kantor.
Cukup hanya dengan memasukkan semua permohonannya melalui amplikasi dan siatem akan sampai kepada sistem untuk penerbitan SPP (Surat Persetujuan Berlayar) dan ini semua sudah play internet," terang Junaidi.
Ditambahkannya lagi, sistem ini berlaku bagi kapal-kapal yang memiliki 500 Gross Ton ke atas yang berlayarnya juga lebih dari enam jam berlayar. Tetapi khusus untuk kapal-kapal penumpang Ferry antar pulau-pulau memang belum diwajibkan dan masih menggunakan manual seperti biasanya.
Sistem Ini tidak ada batasanya, karena berlaku selama 24 jam. Misalkan kapal masuk tengah malam, operator pemilik kapal atau perusahaan pelayaran bisa langsung membuat permohonan melalui online sampai kapal sandar dan sebagainya.
Selanjutnya setelah kapal tersebut selesai bermuat atau bongkar dan kapal mau berlayar lagi bisa mengupload semua persyaratan dan nanti SPP akan bisa diterbitkan secara online juga.
Dalam hal ini semua operator perusahaan pelayaran sudah diberikan sosialisasi selama kurang lebih dua bulan dan mereka juga sudah cukup familiar serta langsung bisa diberlakukan atau diterapkan.
Sementara petugas operator Inaportnet dari KSOP TBK yang sudah di SK kan sebanyak 60 operator semua dan siap 24 jam," jelasnya lagi.
Dikatakan Junaidi lagi, tujuan dari sistem Inaportnet ini adalah karena sekarang ini sudah di era disitalisasi, sudah revolution industri dan sesuai dengan visi Presiden agar semuanya bisa kerja cepat, mudah, transfaran, murah.
Sehingga layanan kepada masyarakat Maritm tidak perlu lagi harus ke kantor. Sistem ini juga termasuk salah satu upaya untuk melakukan pencegahan atau menghindari adanya potensi-potensi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Dalam waktu dekat di bulan Desember 2019 nanti secara serentak di 16 pelabuhan akan segera Go Live secara bersamaan dan sebelumnya juga sudah dilakukan di 17 pelabuhan. Dengan demikian kedepannya sudah tidak ada lagi manual dan semuanya sudah betul-betul online melalui websitenya. (Sihat)
Tags
Daerah