Ketua LPPM Universitas Mpu Tantular Tegaskan Urgensi Kemitraan Dosen Dan Mahasiswa Dalam Publikasi Ilmiah, Di Workshop & FGD ISTA

Foto: Para Narasumber, Moderator dan peserta Workshop & FGD Penguatan Riset dan Publikasi

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Mpu Tantular (UMT), Dr. (Cand). Drs. Ir. Edison Hatoguan Manurung, MM., MT., MH., IICD., CST, BFA, CSE menjadi salah satu narasumber dalam Workshop & FGD Penguatan Riset dan Publikasi yang digelar Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA), secara virtual, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Dr. (Cand). Drs. Ir. Edison H Manurung, MM., MT., MH., IICD., CST, BFA, CSE sebagai narasumber pertama membawakan makalah berjudul “Urgensi Kemitraan Dosen dan Mahasiswa dalam Publikasi Ilmiah”, dengan sub judul Strategi Perencanaan Penyusunan Program Penelitian Dan Publikasi Kemitraan Dosen dan Mahasiswa. Webinar diikuti 95 orang pada sesi I pukul 09.30-12.00 WIB, dan 45 orang pada sesi II dari pukul 13.00-15.30 WIB.

Workshop & FGD Penguatan Riset dan Publikasi ISTA ini menampilkan 4 (empat) pembicara yaitu: Dr. (Cand). Drs. Ir. Edison H Manurung, MM., MT., MH., IICD., CST, BFA, CSE; Dr. Joddy Arya Laksmono, ST., MT Peneliti LIPI; Prof. Ir. Wimpie Agoeng Noegroho Aspar, MSCE., Ph D; dan Dr. Idi Namara, ST, MT dari Fakultas Sains dan Teknologi ISTA & LPPM ISTA.

Dalam paparannya, Edison Manurung mengatakan ada 4 (empat) poin urgensi kemitraan Dosen dan Mahasiswa dalam publikasi ilmiah yaitu: Pertama; Kemitraan antara dosen dan mahasiswa dalam publikasi ilmiah ini diwajibkan menurut peraturan akreditasi pendidikan tinggi. Akreditasi dipahami sebagai penilaian kualitas dan mutu pelaksanaan pendidikan; Kedua; Kemitraan dosen dan mahasiswa bermakna kerjasama antara dosen dengan mahasiswa disertai pembinaan dengan prinsip saling memerlukan, saling menguatkan, dan saling menguntungkan. Kerjasama berarti usaha yang dilakukan beberapa orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. 

Sedangkan Ketiga; Kemitraan dosen dan mahasiswa meliputi beberapa hal. Pertama, penyebaran pengetahuan hasil penelitian. Kedua, penemuan, kreasi, inovasi, dan pengembangan penelitian. Ketiga, penulisan karya ilmiah hasil penelitian. Seluruh aspek ini terangkum dalam kemitraan publikasi ilmiah; dan Keempat; Sivitas akademik memiliki kewajiban melaksanakan penelitian. Hasil penelitian tersebut wajib ditulis dalam bentuk karya ilmiah makalah, paper, atau artikel. Karya ilmiah wajib dipublikasikan ke dalam jurnal ilmiah, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional. Semua ini, menurut penilaian akreditasi jurusan atau program studi, harus diupayakan melalui keterlibatan banyak pihak dalam bentuk kemitraan.

Menurut Edison Manurung secara khusus, keterlibatan mahasiswa melalui kemitraan dengan dosen berperan besar untuk mengembangkan kapasitas dan menguatkan skill akademik mahasiswa. Dalam kemitraan ini, mahasiswa dengan dosen bekerjasama melaksanakan penelitian, melakukan penulisan karya ilmiah hasil penelitian, dan mengupayakan publikasi ilmiah hasil penelitian di jurnal ilmiah. 

“Ini semua berperan sangat besar dalam pengembangan kapasitas dan penguatan skill akademik semua pihak,” ungkapnya.

Dikatakan Dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Mpu Tantular ini, dalam pengembangan kapasitas dan penguatan skill civitas akademik, menjadi kepentingan pendidikan tinggi. Upaya ini dapat dilaksanakan salah satunya dalam bentuk publikasi ilmiah melalui kemitraan dosen dan mahasiswa serta stakeholders lainnya. 

“Kemitraan publikasi ilmiah ini memberi keuntungan yang besar untuk semua pihak, yakni dosen, mahasiswa, dan pihak-pihak lain yang terlibat kerjasama secara berkolaborasi,” bebernya.

Selanjutnya, Asesor SDM Bidang Konstruksi ini mengatakan, secara praktis, publikasi ilmiah melalui kemitraan dosen dan mahasiswa bernilai besar untuk akreditasi program studi. Akreditasi bermanfaat besar bagi keuntungan mahasiswa, lulusan, orang tua, dan pendidikan tinggi. 

“Oleh karena itu, publikasi ilmiah melalui kemitraan dosen dan mahasiswa merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi,” tandasnya.

Dalam sesi tanya-jawab, Edison menyarankan, jika ada ide atau pemikiran tentang sesuatu, yang penting tulis dulu, tanpa harus dibebani kaidah penulisan. 

“Tidak perlu ragu untuk menulisnya dulu. Begitu ada ide, langsung dituliskan. Karena takutnya, kalau nanti-nanti, bisa lupa topiknya mengenai apa, dan masalah apa yang ingin diteliti. Setelah itu, baru cari kelompok pembacanya, dari apa yang akan kita tuliskan,” pesannya.

Adapun narasumber kedua, Dr. Joddy Arya Laksmono, ST., MT, Peneliti Bidang Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membawakan judul papernya yaitu “Pengalaman Pengalaman Menulis Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi”. Dia memaparkan mulai dari bagaimana Merancang Penelitian, hingga bagaimana Menulis Karya Tulis Ilmiah, dengan beberapa panduan yaitu: Kekuatan studi literatur menjadi kuncinya; Menggunakan literatur maksimum 10 tahun terakhir; dan Menentukan kebaruan (Novelty).

Sedangkan narasumber ketiga, Prof. Ir. Wimpie Agoeng Noegroho Aspar, MSCE., Ph D membuat judul paper “Strategi Penguatan Riset dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah”. Wimpie mengupas soal-soal Penelitian Ilmiah; Laporan Ilmiah; Tinjauan Pustaka; Publikasi Ilmiah dan Penguatan Publikasi Karya Tulis Ilmiah.

Sementara Dr. Idi Namara, ST, MT sebagai narasumber keempat dari Fakultas Sains dan Teknologi ISTA & LPPM ISTA, menyiapkan paper berjudul “Diskusi Strategi Penguatan Riset & Publikasi Ilmiah”. Namara memaparkan soal Bagaimana Kondisi Eksisting Riset & Publikasi FST ISTA; Bagaimana Meningkatkan Kinerja Riset & Publikasi; dan Peningkatan Sitasi & H-Index.

Acara dipandu Moderator 1, Rini Yanuarti, S.Pi., M. Si (LPPM ISTA) dan Moderator 2, Annisa Fanya ST (ISTA). Acara juga dihadiri Rektor/ Ketua ISTA, Dr. Dede Rukmayadi, S.T., M.Si; Dekan dan jajaran ISTA, dan tampak pula Dekan Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular, Ir. Retno Indriyati Kusuma W, MM, dan para dosen serta mahasiswa dari eksternal ISTA. (DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama