Hujan Deras Di Kab Tasikmalaya, Akibatkan Longsor Dan Banjir Di 18 Titik

TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) - Saat musim hujan di wilayah selatan kabupaten Tasikmalaya selalu saja menyisakan duka bagi warganya, apalagi kali ini hujan deras dari minggu siang sampai miggu malam sekitar jam 22.00 wib baru reda.

"Di musim hujan kali ini berdasarkan laporan dari kecamatan maupun Desa ada 18 titik bencana, Bencana yang terjadi sebagian besar adalah tanah longsor, disusul banjir, dan terakhir tanah bergerak," kata Irwan, plt Sekertaris BPBD Kabupaten Tasikmalaya.

Untuk longsor yang paling parah terjadi di Desa Girijaya, Kecamatan Bojongasih.  Di sini sebuah jalan Desa terputus lantaran terbawa longsor.

Sementara bencana banjir terparah terjadi di Desa Cikupa dan Ciawi akibat meluapnya Sungai Cilangla yang sudah menangkal.

"Kalau Longsor yang  menyebabkan terputusnya jalan, terjadi di Desa Girijaya, kecamatan Bojong Asih, sedangkan Banjir di Cikupa dan Desa Ciawi" ini bisa disebut banjir rutin akibat meluapnya Sungai Cilangla," kata Irwan.

Lanjut Irwan, untuk membantu mobilitas warga, diterjunkan sejumlah perahu karet,  karena selain merendam permukiman juga merendam jalan,tapi saat menjelang siang hari, banjir sudah surut dan lalu-lintas normal kembali.

Selanjutnya Kini pihak BPBD masih melakukan inventarisasi rumah yang terdampak, dan diketahui ada tiga rumah tertimpa tiang listrik beton yang runtuh akibat terbawa pergerakan tanah, namun tidak ada korban luka maupun jiwa,ketiga rumah hanya mengalami kerusakan ringan.

Sedangkan longsor yang melanda Kampung Cangkuang, Desa Cikukulu, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, mengakibatkan tertimbunnya sebuah mobil boks milik seorang warga yang bernama Jajang (50), Senin (13/9/2021).

Mobil boks tersebut tengah berada di dalam garasi, namun saat tanah yang berada di belakang garasi bergerak,maka garasi tersebut jadi ambrol hingga mobil tersebut terperosok dan tertimbun.

Musibah longsor yang terjadi di Kampung Cangkuang ini diakibatkan  hujan deras yang turun malam sebelumnya.

"Saya bersyukur mobil bisa ditarik ke permukaan jalan,  walau saya harus melakukan perbaikan dengan biaya belasan juta rupiah," ujar Jajang kepada wartawan. (H.Adam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama