Oleh : YM. Sjahrir Tamsi
Memaknai hakikat Peringatan Hari Ibu disingkat PHI adalah mengingatkan kita seluruh bangsa Indonesia, bahkan di dunia ini terutama generasi muda akan arti dan makna adanya penetapan Hari Ibu secara Nasional sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Karenanya, kita sebagai anak dilahirkan di dunia ini dengan penuh perjuangan hidup dan mati.
Peringatan Hari Ibu yang dilaksanakan rutin setiap tahun pada tanggal 22 Desember, sebenarnya merupakan momentum yang sangat baik untuk menghargai peran dan mengagungkan ibu dan memuliakannya dalam berbagai segi kehidupan baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun bangsa dan negara. Termasuk juga perjuangannya dalam ikut mensejahterakan keluarga, melindungi, membesarkan dan memberi kasih sayang secara penuh kepada anak-anaknya.
Teringat lantunan lagu Qasidah berjudul Ibu dengan lirik sebagai berikut :
IbuI
bu kaulah wanita yang mulia
Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah
Ibu kaulah wanita yang mulia
Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah
Kau mengandung melahirkan
Menyusui mengasuh dan merawat
Lalu membesarkan putra-putrimu Ibu
Ibu kaulah wanita yang mulia
Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah
Lautan kasih sayang
Pada setiap insan
Mataharinya alam Sebagai perumpamaan
Dunia isinya belumlah sepadan
Sebagai balasan ibumu melahirkan
Doanya terkabulkan keramat di dunia
Kutuknya kenyataan jangan coba durhaka
Syurganya Tuhanmu dibawah kakinya
Ridhanya Ibumu ridha Tuhan jua
Wahai jangan jadi anak durhaka
Ibu kaulah wanita yang mulia
Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah
Lautan kasih sayang Pada setiap insan
Mataharinya alam Sebagai perumpamaan
Dunia isinya belumlah sepadan
Sebagai balasan ibumu melahirkan
Doanya terkabulkan keramat di dunia
Kutuknya kenyataan jangan coba durhaka
Syurganya Tuhanmu dibawah kakinya
Ridhanya Ibumu ridha Tuhan jua
Marilah berbakti pada Ibunda
Ibu kaulah wanita yang mulia
Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah
Sumber: Musixmatch
Penulis lagu: Effendi Said
Keluarga Besar : (Almarhum) YM. Tamsi Bin YM. Patolai dan YM. Hj. Mujinawati Binti YM. RuslanBegitu pula :
Lagu Syurga di Telapak Kaki Ibu
Duhai, apakah gerangan budi balasan
Bagi insan melahirkan, membesarkan?
Bercucuran air mata bila mengenangkan
Betapakah besar budi Ibunda berikan
Siang-malam menderita hingga entah bila
Sungguh besar pengorbanan Ibunda berikan
Duhai, apakah gerangan budi balasan
Bagi insan melahirkan, membesarkan?
Tiada bahagia jika tiada doa puja restu
Syurga itu di telapak kaki Ibu
Duhai, apakah gerangan budi balasan
Bagi insan melahirkan, membesarkan?
Tiada bahagia jika tiada doa puja restu
Syurga itu di telapak kaki Ibu
Syurga itu di telapak kaki Ibu
Sumber: Musixmatch
Penulis lagu: Effendi Said
Lirik Syurga Di Telapak Kaki Ibu © Penerbit Karya Musik Pertiwi P.t., Harmoni Dwiselaras Publisherindo
Demikian juga :
Lagu yang dinyanyikan Nur Afni Oktavia dengan judul Ibu
Ibu masih ingatkah kau pada anakmu
Tak kau dengarkah dia menangis
Panggil panggil namamu
Ibu masih adakah kasih sayang dihatimu
Jangan biarkan biar merintih menantimu
Walau indah gemerlap
Hangatnya pelukan
Aku tak mau
Inginnya aku tersenyum
Tapi tiada penghapus
Air mataku
Hanya satu yang ingin kurasa
Peluklah daku
Kita cerita cerita
Cerita tentang kau dan aku
Ibu engkau yang dulu berpesan padaku
Panggilah saja namaku bila engkau rindu padaku
Ibu masih adakah nama ini dihatimu
Dia menanti belaian tanganmu dan cintamu
Walau indah gemerlap
Hangatnya pelukan
Aku tak mau
Inginnya aku tersenyum
Tapi tiada penghapus
Air mataku
Hanya satu yang ingin kurasa
Peluklah daku
Kita cerita cerita
Cerita tentang kau dan aku
Kita cerita cerita
Cerita tentang kau dan aku
Sumber: LyricFind
Iwan Fals : Ibuku Sayang
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku, anakmu
Ibuku sayang, masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
Seperti udara
Kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas Ibu
Ibu
Ingin kudekap
Dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur
Bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa
Baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas Ibu?
Ibu
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku, anakmu
Ibuku sayang, masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
Seperti udara
Kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas Ibu
Ibu
Sumber: Musixmatch
Penulis lagu: Iwan Fals
Lirik Ibu © Pt. Musica Publiser Indonesia
Tersebut Nama Yang Mulia (YM) Hj. Mujinawati Binti Ruslan, Lahir di Desa Polewali 00-00-1943. Suaminya bernama (Almarhum) Tamsi Bin Patolai. Pasangan suami istri inilah yang melahirkan dan membesarkan kami 8 orang anaknya :
1. YM. SJAHRIR TAMSI. Polewali, 08-08-1964;
2. YM. Syahrul Tamsi. Polewali, 31-07-1967;
3. YM. Suriani Tamsi. Polewali, 04-12-1969;
4. YM. Rustam Tamsi. Polewali, 08-09-1973;
5. YM. Rustiani Tamsi. Polewali, 07-08-1976;
6. YM. Rosmawati Tamsi. Dara' 09-02-1979;
7. YM. Rusman Tamsi. Dara, 15-09-1981;
8. YM. Ruslim Wahyudi. Dara, 14-08-1983.
Almarhum Ayah YM. Tamsi Bin YM. Patolai, etnis Pattae dan seorang PNS, Kepala Sekolah SDN 023 Dara' Desa Darma Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mamasa disingkat Polmas (kini : Polewali Mandar disingkat Polman), Provinsi Sulawesi Selatan (kini : Provinsi Sulawesi Barat).
Ibu YM. Hj. Mujinawati Binti YM. Ruslan, etnis Bugis Mandar, anak dari seorang PNS BUMN Kantor POS Polewali.
Keluarga kecil dan sangat sederhana ini, tempo hari merupakan rumah tangga yang pertama di kampung Dara' Desa Darma Kecamatan Polewali yang menggunakan komunikasi sehari-hari dengan bahasa persatuan NKRI yaitu Bahasa Indonesia. Menyusul tetangga dan kerabat lainnya di kampung itu.
Doa terbaik dari 8 anakmu yang telah menjadi besar dan dewasa bahkan juga telah beranak cucu.
Duhai Ibuku Yang Mulia, Tercinta dan Tersayang : Semoga tetap senantiasa selalu dalam lindungan Allah SWT dan senantiasa selalu memberikan segala limpahan Rahmat-Nya berupa nikmat kesehatan lahir dan bathin kepada Ibu YM. Hj. Mujinawati Binti YM. Ruslan yang tak lain adalah Ibuku Dunia Akhirat.
Selamat Hari Ibu Nasional.
Ibu adalah segalanya bagiku.
I Love You Full, Ibu, Ibu, Ibu dan juga Ayah.
I love you cinta pertamaku
BalasHapus