Raja Gowa Ke-38 Sebut Saoraja Lapinceng Bukti Sejarah Kejayaan Kerajaan Balusu

Barru, wartamerdeka.info, - Raja Gowa Ke-38, Andi Kumala Andi Idjo Daeng Sila Karaengta Lembang Parang Batara Gowa III Sultan Malikussaid Hadiri Gau Malebbi'na mengungkapkan Istana (Saoraja) Lapinceng ini sangat luar biasa memiliki kenangan sejarah yang cukup panjang dan jadi saksi kejayaan Kerajaan Balusu.

Dia mengakui sebagai keturunan Barru hanya saja besar di Gowa dan kedatangannya kembali ke Barru ia ibaratkan datang bersilaturahmi dengan rumpun keluarga besarnya karena Barru Gowa adalah satu. Demikian dikemukakan Raja Gowa Andi Kumala usai mengukuhkan Pengurus DPP 

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Kerukunan Rumpun Keluarga Besar (KRKB) Wija La Massellomo To Appaware Petta Ponggawa Bone Laoe RI Luwu Periode 2024-2029 yang berlangsung di Saoraja Lapinceng Kecamatan Balusu Kabupaten Barru,  Ahad 26/10/2024.

Raja Gowa Ke-38 juga menyebutkan La Massellomo adalah salah satu pejuang yang mengantar keluarga besar ini dan sampai sekarang kita tetap memperingatinya, dan kita sebagai Keturunannya tentu memiliki kebanggaan tersendiri.

Pada pertemuan ini Raja Gowa Ke-38 yang juga dikenal dengan sebutan Sombayya Ri Gowa mengingatkan kepada KRKB Wija La Massellomo perlunya komitmen bersama, bahwa kebersamaan itu penting untuk memperkokoh namanya persatuan.

"Kita bersatu untuk mengangkat marwah harkat dan martabat leluhur kita sejalan Undang- Undangan Nomor  5 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan dan Alhamdulillah saat ini sudah kita memiliki Menteri Kebudayaan RI", jelas Sombayya Ri Gowa. 

Jadi sisa rumpun ini, lanjutnya berbuat dan bisa bermanfaat bagi seluruh kerabat saudara kita yang tergabung dalam KRKB Wija La Massellomo. 

"Saya ingin tahun depan kegiatan ini bukan sekedar seremonial, dan berharap rumpun keluarga ini membuat suatu gebrakan baru agar kedepan setiap kegiatan seperti ini dapat memberikan manfaat dalam memajukan kebudayaan dengan melibatkan UMKM yang berdampak positif kepada masyarakat dan Pemda", harap dia. 

Pada bagian lain sambutannya, Raja Gowa Andi Kumala bercerita, bahwa saat menghadap Sekjen Pendidikan dan Kebudayaan, Ia mengutarakan jangan dilihat kebudayaan itu sebelah mata, kita harus pandang delapan sudut sehingga bisa menjadi rahmatan lil alamin bagi Bangsa Indonesia.

Raja Gowa juga menginformasikan hasil  pertemuan di Jakarta dengan Menteri kebudayaan yang baru bersama para pekerja- pekerja seni dan pemerhati budaya. Dimana dipertemuan itu Sekjen meminta informasi terkait kebudayaan berupa data base kesenian, kebudayaan, adat istiadat.

Terus terang kata Raja Gowa, hampir semua di Indonesia belum valid namanya data base kesenian, Kebudayaan, adat istiadat yang ada didaerah kita. Apalagi mungkin kabupaten belum mendapatkan informasi sehingga kedepan Kementerian Kebudayaan membutuhkan  informasi jelas tentang lembaga adat ,  kerukunan keluarga, pemerhati budaya dan sebagainya. 

Oleh karena itu kepada yang menghadiri kegiatan ini, dia menaruh  harapan mudah-mudahan kedepan lebih memperkuat silaturahmi, saling saling bergandengan tangan dan menuju program-program budaya yang ada di Sulsel.

Seandainya bukan budaya yang mengikat kita dari Sabang sampai Merauke apa kejadiannya Indonesia, kebudayaan ini menjadi mata rantai menyatukan persepsi tehadap negeri yang kita cintai.

Secara khusus Raja Gowa Ke-38 juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Barru dan mudah-mudahaan kedepan Barru semakin berjaya dengan adanya kerukunan keluarga Wija La Massellomo.(syam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama