Tomakaka Adaq Jambu Cappa Bate Dara' Kerajaan Binuang Mandar (Ketua Adat/Kepala Distrik Jambu, Cappa Bate Dara' Kerajaan Binuang Mandar).
Seri 17. YM. Pangeran Arya Dirgantara Menjadi Dewasa Paripurna
Waktu terus bergulir, dan kini YM. Pangeran Arya Dirgantara telah menginjak usia dua puluh lima tahun. Tubuhnya tegap penuh keyakinan, langkah jalannya yang indah sedap dipandang mata dan setiap ucapannya memancarkan kebijaksanaan yang luar biasa. Sebagai pewaris Tahta Kerajaan, YM. Pangeran Arya Dirgantara telah menjalani berbagai pelatihan dan pengalaman yang mengasah dan membentuknya menjadi sosok dewasa paripurna yang matang, tangguh, dan bijaksana.
Sebagai tanda kedewasaannya, Raja PYM. Sjamsi mulai melibatkan YM. Pangeran Arsya Dirgantara dalam pengambilan keputusan penting Kerajaan. satu diantaranya adalah menangani konflik wilayah antara dua desa perbatasan yang bersengketa mengenai sumber air.
YM. Pangeran Arya Dirgantara dengan penuh kehati-hatian mendengarkan kedua belah pihak. Ia kemudian memutuskan untuk mengunjungi lokasi sengketa bersama para penasihatnya. Di sana, ia berbicara langsung dengan para Pemimpin Desa.
"Aku memahami betapa pentingnya sumber air ini bagi kalian. Tapi alangkah baiknya jika kita mencari solusi yang tidak merugikan siapa pun," ucapnya dengan tenang.
Dengan arahan YM. Pangeran Arya Dirgantara, para Insinyur (Ahli Pengairan) Kerajaan membangun sistem pengairan yang dapat mengalirkan air ke kedua desa secara merata. Keputusan itu tidak hanya menyelesaikan konflik, akan tetapi juga memperkuat kepercayaan rakyat pada kepemimpinannya.
Sebagai seorang putra yang berbakti, YM. Pangeran Arya Dirgantara tidak pernah melupakan nasihat kedua orang tuanya. PYM. Sjamsi dan Permaisuri YM. Mirah melihat perkembangan putra mereka dengan penuh kebanggaan.
Suatu malam, saat makan malam bersama, Permaisuri YM. Mirah berkata, "Anandaku, Ayahanda dan Ibunda sangat bangga padamu. Ananda telah tumbuh menjadi laki-laki sejati yang tidak hanya kuat, akan tetapi juga penuh kasih sayang kepada semua rakyat."
Dalam pertemuan diplomatik, YM. Pangeran Arya Dirgantara, bertemu dengan seorang Putri Ima Tangnga-Tangnga, teman mainnya ketika kanak-kanak dulu yang tidak hanya memiliki paras kecantikan fisik, akan tetapi juga kecerdasan dan empati yang luar biasa. Percakapan mereka yang sederhana berubah menjadi diskusi mendalam tentang tanggung jawab seorang pemimpin dan mimpi untuk masa depan rakyat.
Putri Ima Tangnga-Tangnga berkata, "YM. Pangeran, aku melihat dalam dirimu tersirat dan tersurat dengan jelas figur seorang pemimpin yang tidak hanya memikirkan kejayaan Kerajaan, akan tetapi juga kebahagiaan seluruh Rakyat."
Pengakuan Dari Rakyat
YM. Pangeran Arya Dirgantara menggenggam tangan petani itu dan berkata, "Aku hanya pelayan kalian. Bersama, kita akan membangun Kerajaan ini menjadi tempat yang lebih baik untuk semua."
Di usianya yang matang, YM. Pangeran Arya Dirgantara memulai beberapa proyek besar untuk kesejahteraan rakyat. Ia memimpin program modernisasi pertanian, memperbaiki infrastruktur, dan menggalakkan pendidikan bagi anak-anak di seluruh Kerajaan.
Proyek-proyek itu tidak hanya memberikan hasil nyata, akan tetapi juga memperkuat posisinya sebagai calon pemimpin masa depan yang berkomitmen pada keadilan dan kemajuan.
Seri ini menampilkan perjalanan YM. Pangeran Arya Dirgantara menuju kedewasaan yang paripurna. Dengan Bimbingan dan Konseling dari Keluarga Besar Kerajaan (Kedua Orang Tuanya), pengalaman memimpin, dan kecintaannya pada seluruh rakyat, ia tumbuh menjadi sosok pemimpin yang layak menjadi penerus Tahta Kerajaan. Keberanian, kebijaksanaan, dan Kasih Sayang yang ia tunjukkan menjadi bukti bahwa ia siap memikul tanggung jawab Besar sebagai Raja di masa depan. (Bersambung)