Ina Kartika Sari Tokoh Inspiratif Kebangkitan Politisi Perempuan Indonesia Timur

Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari.

MAKASSAR (wartamerdeka.info)
- Politisi perempuan sedang naik daun di jagad politik kontemporer nasional. Jika di pulau Jawa ada Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Puan Maharani yang didapuk jadi Ketua DPR RI, kawasan Timur Indonesia khususnya Sulawesi Selatan juga punya politisi perempuan yang tangguh dan mencetak sejarah sebagai politisi perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPRD Sulsel. Yaitu Andi Ina Kartika Sari.

Itu setelah Partai Golkar menempatkan politisi perempuan berdarah Bugis asal Kabupaten Barru itu sebagai Ketua DPRD Sulsel.

Seperti diketahui bahwa sejak tahun 1966 sampai 2019 lalu sudah 11 kepemimpinan dan jabatan orang nomor 1 di Parlemen Provinsi Sulsel ini seluruhnya diduduki oleh politisi laki-laki.

Andi Ina Kartika Sari saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor DPRD Sulsel, Kamis 30 Januari menuturkan bahwa semenjak dirinya mengenal dunia politik, tidak pernah terlintas di benaknya bakal menjadi orang nomor satu di DPRD Sulsel.

Meski demikian, karir cemerlang yang saat ini digenggam perempuan kelahiran 7 Mei 1975 itu membutuhkan kerja keras yang berlandaskan niat baik untuk kesejahteraan masyarakat Sulsel pada umumnya.

Selain itu, darah partai Golkar juga mengalir di tubuhnya lantaran ibu kandungnya Andi Tja Tjambolang adalah politisi senior Golkar Sulsel. Tja Tjambolang juga diketahui merupakan srikandi berpengaruh sejak era orde baru yang juga pernah duduk di DPRD Sulsel tiga periode.

Sebelum terjun ke politik, Ina Kartika Sari berprofesi sebagai notaris yang berkantor di Jl Pelita Raya Tengah Blok A3 No.7. Karirnya  sebagai notaris pun cukup sukses dan menjadi salah satu notaris yang terkenal di Sulsel.

"Sebelum masuk caleg saya notaris dan sudah kerjasama dengan tujuh bank baik BUMN maupun swasta. Kalau dari segi materi lebih banyaklah dibandingkan dengan politik. Masalahnya bukan itu (materi) tetapi bagaimana bisa membantu masyarakat," katanya.

Bendahara DPD I Golkar Sulsel itu juga menceritakan saat dia baru memulai terjun ke dunia politik. Bahwa pada saat itu, dirinya menghadiri acara Partai Golkar di Kabupaten Barru mewakili ibunya yang saat itu masih duduk di DPRD Sulsel.

"Saya masuk politik karena terdorong dengan ibu saya. Saat itu acara Golkar di Barru, ibu saya dicari dan saya dikenalkan bahwa anaknya Andi Caca (panggilan akrab ibunya). Pada saat itu ada pak Ajip Padindang dan pak Roem," kenangnya.

Atas dasar itulah, Ina Kartika Sari memantapkan niatnya untuk terjun kedunia politik demi meneruskan nama baik ibunya agar selalu diingat sama masyarakat. Selain itu, Ina Kartika Sari juga selama menjabat Anggota DPRD Sulsel dua periode yang lalu tidak pernah memegang posisi ketua.

"Saya tidak pernah terpikirkan akan jadi Ketua DPRD, karena di periode pertama dan kedua saya hanya sampai di Sekretaris fraksi, ketua fraksi belum pernah bahkan masuk banggar belum pernah," ungkapnya.

Pada periode sebelumnya, Ina Kartika Sari melenggang ke parlemen sebagai legislator Pengganti Antarwaktu (PAW) menggantikan Pangerang Rahim yang maju Pilwali Parepare. Kemudian pada Pemoly 2019, Andi Ina terpilih kembali melalui Dapil VI Maros, Pangkep, Barru dan Parepare dengan perolehan suara 19.652.

"Ibu saya tiga periode, saya periode ketiga juga dan selama ini saya sering turun ke daerah. Waktu itu saya terpikir bantuan kursi. Satu kabupaten Barru ada 55 desa dan kelurahan masing-masing desa 5 lusin kursi. Itulah modal saya di periode ketiga ini, Alhamdulillah masyarakat terbantukan melalui program itu," pungkasnya. (Ar/otn)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama