Pembangunan SMK Maritim Di Lamongan, Harus Tetap Perhatikan Aspirasi Masyarakat

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wachid Wahyudi

LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Rencana pendirian lembaga pendidikan khusus di bidang kemaritiman di Lamongan, ternyata bukan isapan jempol. Bahkan, kini sudah pada tahap memulai pembangunan fisiknya.

Kacabdin Pendidikan Propinsi di Lamongan, Yuliarsih membenarkan kalau pembangunan fisik SMKN Maritim sudah berjalan.

"Untuk tahun ini hanya kegiatan pengurugan sebagian lahannya saja, sedangkan tahun depan dimulai pembangunan fisik gedungnya," kata dia.

Salah satu sumber di lingkungan dinas pendidikan setempat mengungkapkan,  rencana tahun depan atau ajaran baru 2020 akan dibuka penerimaan siswa baru.

"Dan untuk sementara proses kegiatan KBM akan dilaksanakan di salah satu SMKN di Lamongan kota," ungkap sumber tersebut.

Sejumlah pihak menyambut baik kehadiran lembaga pendidikan dibidang kemaritman tersebut, hanya berharap mulai kegiatan pembangunan sampai pada tahap penerimaan siswa jangan sampai justru merugikan masyarakat setempat.

"Kalau melihat akses jalan yang masih menjadi kendala, masuknya kendaraan pengangkut material jangan sampai mengganggu dan merugikan warga setempat," ujar Ronny, salah seorang aktifis di Madani Institut

Berdirinya SMKN Maritim yang memilih lokasi di kawasan kelurahan Brondong tersebut direncanakan mulai tahun ini dimulai pembangunan fisik gedungnya (pengurugan lahan).

Oleh karena itu, pihaknya mengkritik pendirian lembaga pendidikan tersebut, jika tidak banyak mendengar masukan dari berbagai pihak.

"Pendirian lembaga pendidikan SMK Negeri berbasis Kelautan bersekala nasional di daerah sekitar Brondong tentu perlu diapresiasi sebagai langkah konkrit Pemprop dalam rangka mengembangkan Sumber Daya Manusia," ujar Ronny Kondom.

Menurut dia, dengan harapan ada effek positif perubahan pola berpikir dan gaya hidup masyarakat terhadap potensi kelautan yang ada disekitar, baik upaya pencegahan kerusakan lingkungan pesisir (abrasi, limbah domestik/industri dll) maupun upaya peningkatan nilai ekonomis hasil tangkap.

Oleh karena itu, jangan sampai Tim yang terbentuk tidak kompeten alias like and dislike, lokasi yang dipaksakan tanpa ada pilihan alternatif, kondisi sosiologis yang rentan konflik dan pentingnya pelibatan steakholder agar mendapatkan banyak masukan yang objektif, mengingat di daerah sekitar juga sudah terdapat SMK Swasta yang bisa saja berdampak pada keberlangsungan dalam proses penerimaan peserta didik.

Terpisah, Dewan Pembina Dewan Pendidikan Jawa Timur, Professor Zainuddin Maliki dimintai pendapat terkait rencana Pemprop mendirikan SMKN Maritim di wilayah Pantura lamongan menyambut positif.

Ya, baguslah kalau lembaga pendidikan unggulan seperti itu didirikan, itu pas dengan kebutuhan masyarakat terutama masyarakat pesisir," ungkap ketua KB PII Jatim ini.

Hanya, Prof. Zainuddin Maliki berharap hendaknya keberadaan SMKN Maritim kedepan harus tetap memperhatikan mutu kelulusan yang siap dan mandiri.

"Kemandirian siswa harus menjadi prioritas kelulusan kelak. Mandiri dan siap ditengah kancah persaingan usaha dan kesempatan kerja," tambah anggota DPR RI dari dapil Lamongan-Gresik ini.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Wachid Wahyudi, belum bisa memberi komentar, karena baru beberapa jam dilantik gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bersama sejumlah pejabat lainnya di gedung Negara Grahadi Surabaya, Jum'at, (13/12). (Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama