Acara zikir dan doa dipimpin tokoh enam etnis dan pemuka agama, serta dihadiri ratusan masyarakat. Mereka bersama-sama memohon agar Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dan Indonesia senantiasa dalam suasana kondusif serta dijauhkan dari perpecahan.
- 10 bilal mayit teladan masing-masing mendapatkan hadiah umroh gratis.
- Beasiswa: 10 mahasiswa S1 (Rp1 juta/orang) dan 4 mahasiswa S2 (Rp15 juta/orang).
- Guru pendidikan agama: 2.441 guru TPA (Rp750 ribu/orang), 655 guru sekolah minggu (Rp500 ribu/orang), serta 1.696 guru diniyah takmiliyah (Rp750 ribu/orang).
- Pekerja sosial: 500 bilal mayit (Rp800 ribu/orang), 676 penggali kubur (Rp600 ribu/orang).
- Tukang becak: 1.536 orang (Rp100 ribu/orang).
- Rumah ibadah: masjid, musholla, dan gereja se-Langkat dengan total Rp120 juta.
- Kelompok tani & nelayan: bantuan benih, sarana pertanian, kapal tangkap <3 GT, serta 5.000 bibit ikan gurame.
- UMKM & sosial: mesin jahit, kursi pangkas, mesin pelet, kursi roda, beras, serta sertifikat halal.
“Momen ini harus menjadi pengaruh positif bahwa negara dibangun atas dasar persatuan yang kokoh. Mari sama-sama bermohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga negeri ini dijauhkan dari segala bala bencana dan perpecahan,” ucapnya penuh harapan.
Ia juga menekankan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat diwujudkan melalui berbagai program nyata, khususnya untuk mendukung pengentasan kemiskinan.
“Setiap tahunnya Pemerintah sudah menyiapkan anggaran yang cukup besar bagi masyarakat tidak mampu. Semoga bantuan ini bermanfaat besar dan dapat meringankan beban hidup penerimanya,” kata Bupati Langkat. (Hasrizal)